Minggu, 31 Maret 2013

Menghitung Rezeki Orang? hahahah, it isn't my style!



Sampai saat ini saya tetap percaya bahwa rezeki orang itu sudah diatur, tinggal bagaimana cara kita untuk menjemputnya. Walau sering kali rezeki yang saya jemput ditebengi orang lain. Anggap saja saya beramal. Saya sering takut kalau-kalau kelak saya jadi orang yang suka menghitung-hitung apa yang sudah saya perbuat, apa yang sudah orang lain dapatkan dari saya. Dalam benak saya terlihat jelas bagaimana jahatnya saya kelak. Menuhankan nilai/harga/value/cost? Apa bedanya saya dengan mereka yang suka menebengi rezeki orang ? Kalau saya takut akan citra yang terbentuk di diri saya karena value tersebut, apa bedanya ? Biar saja orang dapat apa dan saya dapat apa. Cukup saya dan tuhan yang tau.

Tapi memang BOHONG kalau saya tidak merasa marah, BOHONG kalau saya tidak merasa sakit. Tapi… Buat apa ? Saya tidak boleh seperti mereka! Satu-satunya cara meredam hati & menghibur diri adalah dengan mengubah pandangan saya atas apa yang terjadi. Saya seharusnya bangga, saya bisa membantu orang lain mendapatkan value mereka, citra mereka. Memang bisa dibilang dirugikan secara sepihak. Namun perjuangannya itu yang tak ternilai…. dan tentu saja tidak selalu nampak. Di sekitar saya masih baaaanyak orang-orang hebat dengan perjuangan yang hebat. Masih baaaanyak yang bisa saya curi cara berjuangnya. Jadi buat apa saya menghitung-hitung rezeki orang yang tidak hebat ?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Maul's World